Kecerdasan Kemendagri Bandingkan Ekonomi Indonesia dengan Timor Leste
2 minutes to read
Summary
Pediaku.id - Mungkin sebagian besar rakyat Indonesia sudah mengetahui tentang berita IHSG yang merosot beberapa minggu lalu. Berita yang cukup menghebohkan, bagaimana tidak hal ini mengindikasikan kurangnya kepercayaan investor luar untuk berinvestasi di Indonesia. Saya melakukan cek situs di beberapa situs berita untuk mengumpulkan informasi ini.
Bukan haya itu, yang membuat berita ini semakin menarik adalah tanggapan dari Kementerian Dalam Negeri (kemendagri) tentang masalah ini yang dengan cerdasnya membandingkan ekonimi Indonesia dengan Timor Leste. Dikutip dari Bisnis com, ia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia masih jauh lebih hebat daripada Timor Leste di negara kawasan Asia.
Terlepas dari menurunnya IHSG, menurut tito pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas 5% atau tepatnya 5,02% secara tahunan pada kuartal IV/2024.
Tentu saja, anjloknya IHSG belum akan membuat Indonesia mengalami Krisis Global dan Dampaknya dan dampaknya-pun belum terlalu dirasakan rakyat. Tapi, yang membuat hal ini semakin panas adalah tanggapan netizen atas pernyataan kemendagri Tito kanavian tersebut.
Ucapan Tito yang membandingkan ekonomi Indonesia menuai banyak tanggapan dari netizen Indonesia, terutama di platform x dan threat. Beberapa komentar pedas seperti
Dan masih banyak komentar yang bernada negatif lainnya.
Memang, jika dikaji lagi perbandingan oleh Tito bukanlah Apple to Apple. Bagaimana mungkin membandingkan ekonomi negara yang sudah merdeka +- 79 tahun dengan Timor Leste yang baru diakui kemerdekaannya 2002 silam. Bahkan jika dibandingkan anak di Indonesia, timor leste baru saja mendapatkan gelar S1 nya. Sementara Indonesia sudah seusia kakek-kakek.
Dari kasus ini kita semua jadi tahu, bagaimana tingkat kecerdasan para menteri yang diangkat oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto yang tidak mau mengakui kekurangannya malah melemparkan kesalahan kepada orang lain.
Seharusnya dengan turunnya IHSG bisa dijadikan pelajaran besar untuk mencari dan meriset lebih dalam lagi apa, dan kenapa hal ini bisa terjadi dan dapat ditentukan solusi yang lebih baik kedepannya, bukan hanya membandingkan dengan negara yang jauh lebih lemah dibanding Indonesia.