7 Teknik Riset Keyword Blog Agar Trafik Melejit
5 minutes to read
Summary
- 7 Teknik Riset Keyword Blog agar Trafik Melejit
- 1. Brainstorming: Mulai dari Apa yang Kamu Tahu
- 2. Analisis Kompetitor: Intip Strategi Mereka!
- 3. Google Suggest: Manfaatkan Fitur Gratis dari Google
- 4. Google Trends: Lihat Apa yang Lagi Viral
- 5. Keyword Planner: Tools Andalan Para Marketer
- 6. Long-Tail Keywords: Bidik Target yang Lebih Spesifik
- 7. Forum dan Grup Online: Dengarkan Apa yang Dibicarakan Orang
- Kesimpulan
- FAQ
Pernah gak sih ngerasa udah capek-capek nulis artikel blog, tapi kok trafiknya gitu-gitu aja? Kayak lagi nembak burung hantu di siang bolong, gak kena-kena! Nah, bisa jadi masalahnya bukan di kualitas tulisan kamu, tapi di riset keyword yang kurang jitu. Tenang, kamu gak sendirian kok! Banyak blogger yang mengalami hal serupa.
Di artikel ini, kita akan membahas 7 teknik riset keyword blog agar trafik melejit. Jadi, siap-siap ya! Setelah baca ini, kamu bakal punya amunisi lengkap untuk bikin artikel yang gak cuma enak dibaca, tapi juga disukai Google!
7 Teknik Riset Keyword Blog agar Trafik Melejit
Riset keyword itu kayak fondasi rumah. Kalau fondasinya kuat, rumahnya juga kokoh. Begitu juga dengan blog. Riset keyword yang tepat akan membantu kamu menarik pengunjung yang tepat ke blog kamu. Yuk, kita bahas satu per satu 7 teknik riset keyword blog agar trafik melejit!
1. Brainstorming: Mulai dari Apa yang Kamu Tahu
Jangan langsung terpaku sama tools canggih. Coba mulai dari diri sendiri. Apa yang kamu kuasai? Apa yang kamu sukai? Tulis semua ide topik yang ada di kepala kamu.
Misalnya, kamu jago masak. Tulis semua jenis masakan, bahan-bahan, tips memasak, resep diet, dan lain-lain. Ini adalah langkah awal untuk menemukan potensi keyword yang relevan.
2. Analisis Kompetitor: Intip Strategi Mereka!
Jangan malu untuk belajar dari kompetitor. Lihat artikel apa yang paling populer di blog mereka. Keyword apa yang mereka gunakan?
Gunakan tools seperti Ahrefs, SEMrush, atau Ubersuggest untuk menganalisis keyword yang digunakan kompetitor. Dengan begitu, kamu bisa menemukan keyword yang potensial dan belum kamu garap.
Cari tahu juga backlink yang mengarah ke artikel populer mereka. Ini bisa jadi indikasi bahwa keyword tersebut memiliki nilai tinggi.
3. Google Suggest: Manfaatkan Fitur Gratis dari Google
Google Suggest adalah fitur otomatis yang menampilkan saran pencarian saat kamu mengetik di kolom pencarian Google. Ini adalah sumber ide keyword yang sangat berharga!
Ketik keyword utama kamu, misalnya “resep ayam”. Google akan menampilkan berbagai saran pencarian yang relevan, seperti “resep ayam goreng”, “resep ayam kecap”, “resep ayam bakar”, dan lain-lain.
Saran-saran ini menunjukkan apa yang dicari orang di Google. Catat semua saran yang relevan dan potensial.
4. Google Trends: Lihat Apa yang Lagi Viral
Google Trends adalah tools gratis dari Google yang menunjukkan tren pencarian di seluruh dunia. Kamu bisa menggunakan Google Trends untuk melihat keyword apa yang lagi populer saat ini.
Masukkan keyword utama kamu dan lihat grafik trennya. Apakah keyword tersebut sedang naik daun atau malah menurun?
Google Trends juga memberikan informasi tentang keyword terkait yang sedang populer. Ini bisa jadi sumber ide keyword yang segar dan relevan.
5. Keyword Planner: Tools Andalan Para Marketer
Google Keyword Planner adalah tools gratis dari Google Ads yang membantu kamu menemukan keyword yang relevan dengan bisnis kamu.
Meskipun awalnya ditujukan untuk kampanye iklan, Keyword Planner juga sangat berguna untuk riset keyword blog.
Masukkan keyword utama kamu dan Keyword Planner akan menampilkan berbagai keyword terkait, volume pencarian bulanan, tingkat persaingan, dan perkiraan biaya per klik (CPC).
Fokus pada keyword dengan volume pencarian yang tinggi dan tingkat persaingan yang rendah. Ini adalah keyword yang paling potensial untuk menarik trafik ke blog kamu.
6. Long-Tail Keywords: Bidik Target yang Lebih Spesifik
Long-tail keywords adalah frasa pencarian yang lebih panjang dan spesifik. Misalnya, daripada hanya menargetkan keyword “resep ayam”, kamu bisa menargetkan “resep ayam goreng tepung crispy ala rumahan”.
Long-tail keywords biasanya memiliki volume pencarian yang lebih rendah, tetapi tingkat konversinya lebih tinggi. Orang yang mencari dengan long-tail keywords biasanya sudah tahu apa yang mereka inginkan.
Selain itu, long-tail keywords juga lebih mudah untuk diranking di Google karena persaingannya lebih rendah.
7. Forum dan Grup Online: Dengarkan Apa yang Dibicarakan Orang
Forum dan grup online adalah tempat yang bagus untuk mencari ide keyword. Dengarkan apa yang dibicarakan orang tentang topik yang kamu kuasai.
Perhatikan pertanyaan yang sering diajukan, masalah yang sering dihadapi, dan solusi yang dicari.
Ini bisa jadi sumber ide keyword yang sangat berharga karena kamu mendapatkan informasi langsung dari target audiens kamu.
Kesimpulan
Riset keyword itu penting banget untuk kesuksesan blog kamu. Dengan 7 teknik riset keyword blog agar trafik melejit yang sudah kita bahas di atas, kamu sekarang punya amunisi lengkap untuk bikin artikel yang gak cuma enak dibaca, tapi juga disukai Google.
Ingat, riset keyword itu proses yang berkelanjutan. Teruslah belajar dan bereksperimen untuk menemukan keyword yang paling efektif untuk blog kamu.
Gimana? Teknik mana yang paling pengen kamu coba duluan? Atau punya tips riset keyword lainnya? Yuk, share di kolom komentar!
FAQ
Q: Berapa lama waktu yang ideal untuk riset keyword sebelum menulis artikel?
A: Idealnya, luangkan waktu 1-2 jam untuk riset keyword sebelum menulis artikel. Semakin banyak waktu yang kamu habiskan untuk riset keyword, semakin besar peluang kamu untuk menemukan keyword yang potensial.
Q: Apakah saya harus menggunakan semua tools yang disebutkan di atas?
A: Tidak harus. Kamu bisa memilih tools yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran kamu. Google Suggest dan Google Trends adalah tools gratis yang sangat berguna untuk memulai riset keyword.
Q: Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah keyword kompetitif atau tidak?
A: Kamu bisa melihat tingkat persaingan di Google Keyword Planner. Tingkat persaingan yang rendah biasanya menunjukkan bahwa keyword tersebut lebih mudah untuk diranking di Google. Selain itu, kamu juga bisa melakukan pencarian di Google dan melihat berapa banyak hasil pencarian yang muncul. Semakin sedikit hasil pencarian, semakin rendah tingkat persaingannya.