Nanda
Nanda Halo saya Nanda, author Pediaku ID. Saya senang belajar tentang internet dan blogging, serta berbagi melalui tulisan..

5 Kesalahan Blogger Dalam Menentukan Jadwal Posting

5 minutes to read
5 Kesalahan Blogger Dalam Menentukan Jadwal Posting

Pernah nggak sih ngerasa udah capek-capek bikin konten, tapi kok view-nya segitu-gitu aja? Atau malah, artikel yang menurut kita bagus, malah tenggelam nggak karuan di lautan internet? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena jadwal posting yang kurang tepat, lho!

Banyak blogger, terutama yang baru mulai, seringkali meremehkan pentingnya menentukan jadwal posting yang strategis. Padahal, ini krusial banget untuk meningkatkan engagement, menjangkau audiens yang tepat, dan membangun komunitas yang loyal. Nah, di artikel ini, kita bakal ngebahas tuntas 5 Kesalahan Blogger dalam Menentukan Jadwal Posting yang sering banget dilakuin. Yuk, simak!

5 Kesalahan Fatal dalam Menentukan Jadwal Posting yang Harus Dihindari

Salah satu kunci sukses sebagai blogger adalah konsistensi. Tapi, konsisten posting tanpa strategi sama aja kayak buang-buang energi. Mari kita bahas kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan cara menghindarinya.

1. Asal Posting Tanpa Riset Target Audiens

Ini kesalahan paling mendasar. Kita seringkali fokus bikin konten yang kita suka, tanpa mikirin kapan audiens kita online dan siap baca.

  • Akibatnya: Artikel kita tenggelam di timeline mereka, atau bahkan nggak kelihatan sama sekali.

  • Solusinya: Lakukan riset! Pahami demografi audiens kamu, kebiasaan online mereka, dan platform media sosial yang paling sering mereka gunakan.

    • Gunakan tools analisis: Google Analytics, Insight dari media sosial (Instagram, Facebook, Twitter), dan tools sejenisnya bisa memberikan data berharga.
    • Lakukan survei kecil: Tanyakan langsung ke audiens kamu kapan mereka paling aktif online.
    • Perhatikan data engagement: Kapan postingan kamu mendapatkan interaksi paling banyak?

Dengan data ini, kamu bisa menentukan jam dan hari terbaik untuk posting konten.

2. Mengabaikan Perbedaan Zona Waktu

Kalau audiens kamu tersebar di berbagai wilayah, mengabaikan perbedaan zona waktu adalah blunder besar.

  • Akibatnya: Kamu posting saat audiens kamu lagi tidur, kerja, atau sibuk dengan aktivitas lain.

  • Solusinya: Segmentasikan audiens kamu berdasarkan zona waktu.

    • Buat jadwal posting yang berbeda: Sesuaikan jadwal posting untuk setiap segmen audiens.
    • Gunakan fitur penjadwalan: Manfaatkan fitur penjadwalan yang tersedia di platform blog atau media sosial untuk mengatur waktu posting secara otomatis.

Contoh: Jika kamu punya audiens di Indonesia dan Amerika Serikat, buat jadwal posting yang berbeda untuk memastikan konten kamu sampai ke mereka di waktu yang tepat.

3. Terlalu Sering atau Terlalu Jarang Posting

Keseimbangan itu penting. Terlalu sering posting bisa bikin audiens kewalahan, sementara terlalu jarang posting bisa bikin mereka lupa sama kamu.

  • Akibatnya: Audiens merasa spam atau kehilangan minat.

  • Solusinya: Temukan frekuensi posting yang ideal untuk audiens kamu.

    • Uji coba: Eksperimen dengan frekuensi posting yang berbeda dan lihat hasilnya.
    • Perhatikan engagement: Pantau metrik engagement (like, komentar, share) untuk melihat frekuensi posting mana yang paling efektif.
    • Konsisten: Setelah menemukan frekuensi yang ideal, usahakan untuk konsisten dengan jadwal tersebut.

Idealnya, posting 2-3 kali seminggu sudah cukup untuk menjaga audiens tetap engaged tanpa membuat mereka kewalahan. Tapi, ini bisa berbeda-beda tergantung niche blog dan karakteristik audiens kamu.

4. Tidak Memperhatikan Jenis Konten

Jenis konten juga mempengaruhi waktu terbaik untuk posting. Konten yang bersifat time-sensitive (misalnya, berita atau promosi) sebaiknya diposting lebih cepat daripada konten yang evergreen (misalnya, tutorial atau tips).

  • Akibatnya: Konten yang time-sensitive jadi basi, sementara konten evergreen nggak mendapatkan perhatian yang seharusnya.

  • Solusinya: Sesuaikan jadwal posting dengan jenis konten yang kamu buat.

    • Konten time-sensitive: Posting saat audiens kamu paling aktif mencari informasi terkait topik tersebut.
    • Konten evergreen: Posting di waktu yang lebih fleksibel, tapi tetap usahakan untuk mempromosikannya secara berkala.

Contoh: Kalau kamu posting tentang flash sale, postinglah beberapa jam sebelum atau saat flash sale dimulai. Sementara, kalau kamu posting tentang tips SEO, kamu bisa posting di waktu yang lebih fleksibel, tapi jangan lupa untuk mempromosikannya secara berkala di media sosial.

5. Tidak Mengevaluasi dan Menyesuaikan Jadwal Posting

Dunia digital itu dinamis. Apa yang berhasil hari ini, belum tentu berhasil besok.

  • Akibatnya: Kamu stuck dengan jadwal posting yang nggak efektif, sementara audiens kamu sudah berubah kebiasaan.

  • Solusinya: Lakukan evaluasi dan penyesuaian jadwal posting secara berkala.

    • Pantau metrik: Perhatikan data engagement, traffic, dan konversi.
    • Analisis tren: Ikuti perkembangan tren di industri kamu dan sesuaikan jadwal posting dengan tren tersebut.
    • Lakukan penyesuaian: Jika ada perubahan dalam perilaku audiens atau algoritma platform, jangan ragu untuk menyesuaikan jadwal posting kamu.

Evaluasi dan penyesuaian ini sebaiknya dilakukan minimal sebulan sekali.

Kesimpulan

Menentukan jadwal posting yang tepat adalah investasi penting untuk kesuksesan blog kamu. Dengan menghindari 5 kesalahan blogger dalam menentukan jadwal posting yang sudah kita bahas, kamu bisa meningkatkan engagement, menjangkau audiens yang tepat, dan membangun komunitas yang loyal.

Jadi, yuk mulai riset, evaluasi, dan sesuaikan jadwal posting kamu sekarang juga! Punya pengalaman menarik soal jadwal posting? Share di kolom komentar, ya!

FAQ

1. Tools apa saja yang bisa digunakan untuk menjadwalkan postingan?

Ada banyak tools yang bisa digunakan, di antaranya:

  • Buffer: Cocok untuk menjadwalkan postingan di berbagai platform media sosial.
  • Hootsuite: Mirip dengan Buffer, tapi dengan fitur yang lebih lengkap.
  • Later: Fokus pada penjadwalan postingan di Instagram.
  • WordPress Plugin (e.g., CoSchedule, Blog2Social): Terintegrasi langsung dengan blog WordPress kamu.

2. Bagaimana cara mengetahui kapan audiens saya paling aktif online?

Kamu bisa menggunakan tools analisis seperti Google Analytics, Insight dari media sosial, atau melakukan survei langsung ke audiens kamu. Perhatikan juga data engagement dari postingan kamu sebelumnya.

3. Apakah jadwal posting yang ideal sama untuk semua blog?

Tidak. Jadwal posting yang ideal berbeda-beda tergantung niche blog, karakteristik audiens, dan jenis konten yang kamu buat. Lakukan riset dan eksperimen untuk menemukan jadwal yang paling efektif untuk blog kamu.