Nanda
Nanda Halo saya Nanda, author Pediaku ID. Saya senang belajar tentang internet dan blogging, serta berbagi melalui tulisan..

10 Kesalahan Blogger Dalam Menulis Artikel Listicle

6 minutes to read
10 Kesalahan Blogger Dalam Menulis Artikel Listicle

Pernah nggak sih ngerasa artikel listicle kamu kurang greget? Padahal udah capek-capek bikin, tapi kok view-nya gitu-gitu aja? Atau bahkan, pembaca langsung kabur begitu lihat judulnya?

Banyak blogger yang ngalamin hal serupa. Menulis listicle memang keliatannya gampang, tapi ternyata banyak jebakannya. Nah, di artikel ini, kita bakal ngebahas tuntas 10 kesalahan blogger yang paling sering dilakukan saat menulis artikel listicle. Biar listicle kamu makin kece dan disukai pembaca! Yuk, simak!

10 Kesalahan Blogger dalam Menulis Artikel Listicle dan Cara Mengatasinya

Menulis artikel listicle yang menarik dan efektif itu butuh strategi. Bukan cuma sekadar bikin daftar, tapi juga mikirin gimana caranya bikin pembaca betah dari awal sampai akhir. Berikut ini adalah 10 kesalahan yang sering dilakukan blogger dalam menulis artikel listicle, lengkap dengan solusinya:

1. Judul yang Kurang Menarik Perhatian

Judul adalah gerbang utama artikel kamu. Kalau judulnya nggak menarik, pembaca nggak akan tertarik untuk masuk. Ini adalah salah satu 10 kesalahan blogger dalam menulis artikel listicle yang paling fatal.

  • Masalah: Judul terlalu umum, membosankan, atau nggak jelas apa yang ditawarkan. Contoh: “Tips Blogging” atau “Makanan Enak”.
  • Solusi: Buat judul yang spesifik, menarik, dan menjanjikan manfaat. Gunakan angka, kata-kata kuat, atau pertanyaan. Contoh: “7 Rahasia Meningkatkan Traffic Blog dalam Seminggu” atau “10 Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari Blogger Pemula”.

2. Intro yang Garing dan Membosankan

Setelah berhasil menarik perhatian dengan judul, tugas selanjutnya adalah mempertahankan perhatian pembaca di bagian intro. Intro yang membosankan bisa bikin pembaca langsung kabur.

  • Masalah: Intro terlalu panjang, bertele-tele, atau nggak langsung masuk ke inti permasalahan.
  • Solusi: Buat intro yang singkat, padat, dan langsung menyentuh permasalahan yang dihadapi pembaca. Gunakan pertanyaan yang relatable, fakta menarik, atau cerita singkat untuk menarik perhatian.

3. Daftar yang Tidak Terstruktur dengan Baik

Listicle adalah tentang daftar. Kalau daftarnya nggak terstruktur dengan baik, pembaca akan kesulitan memahami informasi yang kamu sampaikan.

  • Masalah: Daftar terlalu panjang tanpa sub-bagian, poin-poinnya nggak jelas, atau urutannya nggak logis.
  • Solusi: Bagi daftar menjadi sub-bagian yang lebih kecil dan mudah dicerna. Gunakan heading H3 untuk setiap sub-bagian. Urutkan poin-poin berdasarkan prioritas, kronologi, atau kategori yang jelas.

4. Konten yang Kurang Mendalam dan Tidak Bermanfaat

Artikel listicle yang sukses bukan cuma sekadar daftar panjang. Tapi juga konten yang mendalam, bermanfaat, dan memberikan solusi konkret bagi pembaca.

  • Masalah: Konten terlalu dangkal, hanya berisi informasi umum yang sudah banyak diketahui orang, atau nggak memberikan nilai tambah.
  • Solusi: Lakukan riset mendalam, berikan contoh konkret, dan tambahkan tips praktis yang bisa langsung diterapkan oleh pembaca. Jangan takut untuk berbagi pengalaman pribadi atau studi kasus.

5. Penggunaan Gambar yang Buruk atau Tidak Relevan

Gambar bisa menjadi daya tarik visual yang kuat untuk artikel listicle kamu. Tapi, kalau gambarnya buruk atau nggak relevan, justru bisa merusak pengalaman membaca.

  • Masalah: Gambar berkualitas rendah, pixelated, atau nggak sesuai dengan topik yang dibahas.
  • Solusi: Gunakan gambar berkualitas tinggi, relevan, dan menarik. Pastikan gambar memiliki resolusi yang cukup dan nggak pecah saat ditampilkan di berbagai perangkat.

6. Kurangnya Variasi dalam Gaya Penulisan

Menulis artikel listicle yang panjang bisa jadi membosankan bagi pembaca kalau gaya penulisannya monoton.

  • Masalah: Gaya penulisan terlalu formal, kaku, atau nggak ada humor sama sekali.
  • Solusi: Gunakan gaya penulisan yang santai, friendly, dan mudah dipahami. Tambahkan humor atau anekdot ringan untuk membuat artikel lebih menyenangkan.

7. Tidak Memperhatikan SEO

Meskipun konten kamu bagus, kalau nggak dioptimalkan untuk SEO, artikel kamu akan sulit ditemukan oleh pembaca di mesin pencari. Ini termasuk dalam 10 kesalahan blogger dalam menulis artikel listicle yang sering diabaikan.

  • Masalah: Tidak melakukan riset kata kunci, tidak menggunakan kata kunci utama di judul dan konten, atau tidak mengoptimalkan meta deskripsi.
  • Solusi: Lakukan riset kata kunci sebelum menulis artikel. Gunakan kata kunci utama secara strategis di judul, intro, heading, dan konten. Optimalkan meta deskripsi agar menarik perhatian pembaca di hasil pencarian.

8. Tidak Melakukan Proofreading

Kesalahan kecil seperti typo atau tata bahasa yang salah bisa merusak kredibilitas artikel kamu.

  • Masalah: Banyak typo, tata bahasa yang salah, atau kalimat yang ambigu.
  • Solusi: Selalu lakukan proofreading sebelum mempublikasikan artikel. Minta bantuan teman atau editor untuk memeriksa artikel kamu.

9. Tidak Mempromosikan Artikel

Setelah artikel kamu dipublikasikan, jangan hanya diam menunggu pembaca datang. Kamu perlu mempromosikan artikel kamu agar lebih banyak orang tahu.

  • Masalah: Tidak membagikan artikel di media sosial, tidak melakukan outreach ke blogger lain, atau tidak membangun backlink.
  • Solusi: Bagikan artikel di semua platform media sosial kamu. Lakukan outreach ke blogger lain yang relevan untuk meminta mereka membagikan artikel kamu. Bangun backlink dari situs web berkualitas untuk meningkatkan otoritas blog kamu.

10. Tidak Menganalisis Hasil dan Melakukan Perbaikan

Setelah artikel kamu dipublikasikan dan dipromosikan, jangan lupa untuk menganalisis hasilnya. Data ini bisa membantu kamu memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.

  • Masalah: Tidak melacak traffic, engagement, atau konversi artikel.
  • Solusi: Gunakan alat analisis web seperti Google Analytics untuk melacak traffic, engagement, dan konversi artikel kamu. Pelajari data yang kamu kumpulkan dan gunakan untuk meningkatkan kualitas artikel kamu di masa depan.

Kesimpulan

Menulis artikel listicle yang sukses membutuhkan perencanaan, riset, dan eksekusi yang baik. Dengan menghindari 10 kesalahan blogger dalam menulis artikel listicle yang sudah kita bahas di atas, kamu bisa meningkatkan kualitas artikel kamu, menarik lebih banyak pembaca, dan mencapai tujuan blogging kamu.

Gimana, ada pengalaman lain yang mau kamu bagi? Atau mungkin ada pertanyaan seputar listicle? Yuk, diskusi di kolom komentar!

FAQ: Pertanyaan Seputar Menulis Artikel Listicle

Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar menulis artikel listicle:

1. Berapa panjang ideal untuk sebuah artikel listicle?

Panjang ideal artikel listicle tergantung pada topik dan target audiens kamu. Secara umum, artikel listicle yang lebih panjang (di atas 1500 kata) cenderung mendapatkan peringkat lebih baik di mesin pencari. Namun, yang terpenting adalah konten yang berkualitas dan bermanfaat bagi pembaca.

2. Bagaimana cara menemukan ide untuk artikel listicle?

Ada banyak cara untuk menemukan ide untuk artikel listicle. Kamu bisa melihat tren terbaru di industri kamu, membaca komentar dan pertanyaan dari pembaca, atau melakukan riset kata kunci untuk menemukan topik yang banyak dicari orang.

3. Apakah saya harus menggunakan gambar di setiap poin dalam artikel listicle?

Tidak harus. Yang terpenting adalah gambar yang kamu gunakan relevan, berkualitas tinggi, dan mendukung konten yang kamu sampaikan. Jika kamu merasa gambar tidak diperlukan, jangan dipaksakan.